Danareksa Dorong Pemberdayaan Perempuan Penyandang Disabilitas melalui Program "Difablepreneur untuk Perempuan Indonesia Inklusif"

18 Juli 2024

Berita
Jakarta, 18 Juli 2024 – PT Danareksa (Persero) (“Danareksa”) sebagai satu-satunya Holding Spesialis Transformasi dan Investasi di Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas. Melalui program “Difablepreneur untuk Perempuan Indonesia Inklusif”, Danareksa dengan menggandeng Alunjiva Indonesia menyelenggarakan serangkaian kegiatan inklusif untuk memberikan pembekalan dan meningkatkan keterampilan perempuan difabel agar mampu mengembangkan usaha dengan daya saing unggul selama tiga hari dari tanggal 16 Juli–18 Juli 2024 di Jepara, Jawa Tengah.
Adapun rangkaian materi pelatihan telah disusun menyesuaikan dengan kebutuhan para peserta yang notabenenya adalah para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya terkait strategi pengembangan usaha. Modul yang disiapkan mulai dari Building Learning Commitment, Inspirational Talk, Start with Why, Strategi Pengembangan Usaha, Social Media Management, Desain Grafis dan Foto Produk, Digital Marketing, Proposal Pengembangan Usaha dan Pitching Usaha, serta Manajemen Keuangan. Dalam kesempatan ini, Direktur Keuangan Danareksa Basaria Martha Juliana turut hadir sekaligus menjadi pemateri dengan memberikan pelatihan mengenai Manajemen Keuangan bagi UMKM.
Di sela-sela acara penutupan, Martha mengatakan, “Program “Difablepreneur untuk Perempuan Indonesia Inklusif” sejalan dengan misi Holding BUMN Danareksa sebagai holding transformasi dan investasi, yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing di masyarakat. Melalui program ini, kami berharap dapat turut berkontribusi dalam peningkatan nilai dan kualitas SDM serta mendorong kesetaraan kesempatan dan kemandirian, khususnya bagi teman-teman perempuan disabilitas. Program ini juga dilaksanakan sesuai dengan aspirasi dan salah satu prioritas Kementerian BUMN, yaitu untuk meningkatkan dorongan terhadap inklusi sosial, terutama bagi perempuan dan penyandang disabilitas.”
Sebagai informasi, Kota Jepara dipilih sebagai tempat pelatihan karena kota ini identik dengan perjuangan pahlawan nasional R.A. Kartini dalam mengangkat derajat dan emansipasi perempuan di Indonesia. Selain itu, Kota Jepara juga terkenal dengan perekonomiannya yang bertumpu dari dunia usaha dan UMKM, seperti kerajinan, pertanian, peternakan, perikanan, dan sektor jasa.
“Antusiasme para peserta dalam mengikuti rangkaian program pelatihan ini menginspirasi kami untuk terus hadir dan berkontribusi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Martha.