Transformasi Nyata Holding BUMN Danareksa

30 November 2022

News

PT Danareksa (Persero) (“Danareksa”/”Holding BUMN Danareksa”) telah resmi menjadi Holding sejak Juli 2022 lalu. Hanya dalam waktu relatif singkat, Danareksa berhasil menjalankan berbagai transformasi baik dalam skala internal maupun eksternal. Setelah meluncurkan “Indonesia Water Fund” pada Oktober 2022 atau hanya berselang 3 (tiga) bulan sejak resmi bertransformasi sebagai Holding, Danareksa terus bergerak maju dengan meluncurkan “Lokananta Reload” pada 27 November 2022 di Solo, Jawa Tengah. Melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), salah satu anggota Holding Danareksa, Lokananta yang tadinya mati suri kini bergema kembali dalam acara Lokananta Reload.

Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono mengatakan, “Dengan visi Holding ‘Menjadi Perusahaan Spesialis Transformasi Berstandar & Berskala Internasional’, Holding BUMN Danareksa berkomitmen meningkatkan skala entitas yang dikelola melalui transformasi dan penguatan sinergi. Dengan sinergi kuat yang terjalin, diharapkan dapat membangun ekosistem yang saling mendukung antar anggota holding.”

Seperti diketahui, Holding BUMN Danareksa saat ini terdiri atas 15 (lima belas) entitas anak dan asosiasi yang terbagi dalam 5 (lima) subklaster, yakni Jasa Keuangan, Kawasan Industri, Konstruksi, serta Media dan Teknologi. Masing-masing subklaster memiliki sejumlah strategi untuk mentransformasikan bisnis agar dapat lebih bersaing pada skala global.

Misi menjadi Spesialis Transformasi ini dilakukan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, mengingat terdapat beragam jenis bisnis di dalam Holding Danareksa. Namun, semua tantangan ini dapat diatasi, terbukti dengan lahirnya Indonesia Water Fund sebagai bentuk sinergi konkret Holding Danareksa dan sinergi antara anggota Holding yang berdampak positif bagi percepatan akses air bersih di Indonesia.

Direktur Investasi PT Danareksa (Persero) Chris Soemijantoro mengatakan, “Berbagai tantangan untuk mencapai misi menjadikan Danareksa sebagai Holding Spesialis Transformasi  akan dapat dihadapi selama seluruh anggota Holding berpegangan kepada visi yang sama. Danareksa optimistis, dengan passion dan visi yang sama dalam mengembangkan Holding BUMN Danareksa semuanya akan terwujud pada waktunya dengan optimal.”

Sebagai Holding baru, Danareksa memiliki ragam Inisiatif Strategis untuk menciptakan nilai baru pada anggota Holding. Tidak hanya Inisiatif Strategis, berbagai proyek strategis pun turut masuk dalam daftar to do list Danareksa.

Kawasan Industri

Untuk dapat berkontribusi lebih terhadap pendapatan pemerintah dari BUMN, Danareksa telah mempersiapkan subklaster Kawasan Industri menjadi kelompok pengelola kawasan yang menawarkan range lokasi dan layanan terlengkap bagi investor. Selain melakukan standardisasi layanan, Kawasan Industri akan menyediakan layanan-layanan pendukung terstandar untuk memberikan pelayanan komprehensif bagi tenant sehingga mendatangkan recurring income. Dengan transformasi ini, laba klaster Kawasan Industri pun mulai mengalami peningkatan yang signifikan. Tercatat laba klaster Kawasan Industri di tahun 2020 mencapai Rp167 miliar menjadi Rp517 miliar di tahun 2021.

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang kini juga dikelola oleh Holding Danareksa hadir menambah jumlah kawasan yang dimiliki melalui Kawasan Industri Wijayakusuma. KITB merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam daftar proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah. KITB menjadi kawasan industri pertama milik BUMN yang bersandingan dengan hamparan gunung dan laut serta memiliki wilayah yang cukup luas di mana sebagian besar lahan telah diisi berbagai tenant internasional.

PT Perusahaan Pengelola Aset

Tergabung juga Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang ditugaskan untuk mengelola BUMN Titip Kelola dan jasa advisory. Perusahaan ini juga disiapkan sebagai perusahaan turnaround terdepan di Indonesia dalam bidang restrukturisasi, pengelolaan NPL, dan investasi. PPA kini tengah melakukan revitalisasi dan pengembangan salah satu tempat bersejarah atau “Titik Nol” industri musik Indonesia, yakni Lokananta, studio rekaman pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1956. 

Sebagai wujud dari komitmen pengembangan tersebut, Danareksa dan perwakilan sejumlah musisi lokal telah melakukan sebuah penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mendorong revitalisasi Lokananta.

PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI)

PT KBI disiapkan menjadi perusahaan digital berlisensi kliring dengan memanfaatkan peluang perkembangan dan penguasaan teknologi. Ke depan, KBI akan terus didorong untuk berperan aktif meningkatkan volume transaksi komoditas eksisting hingga menambahkan komoditas perdagangan baru, seperti aset kripto dan karbon.

PT Nindya Karya

Perusahaan jas akonstruksi ini disiapkan untuk menjadi perusahaan berbasis green construction dengan berbagai proyek yang turut didatangkan dari anggota Holding maupun Inisiatif Strategis Holding.

Nindya Karya sebagai bagian dari Subklaster Konstruksi dan Konsultan Karya diarahkan untuk melakukan diferensiasi produk jasa berbasis green construction dan berkolaborasi dengan beragam partner strategis yang sesuai dengan koridor tata kelola Environmental, Social, Governance (ESG). 

PT Balai Pustaka

Balai Putaka ke depannya akan fokus pada upaya pengoptimalan legacy business sebagai perusahaan penerbitan dan pengembangan buku, Intellectual Property, serta pemberdayaan literasi dan pendidikan untuk menjadi perusahaan lisensi di Indonesia, termasuk dalam pengembangan IP end product. Salah satu monetisasi IP yang tengah dikerjakan adalah produksi film horror berjudul “Kutukan Peti Mati” dan “Siti Nurbaya”. 

“Transformasi yang saat ini dilakukan Holding Danareksa sudah sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir di mana tiap perusahaan BUMN diharapkan dapat memberikan kontribusi tidak hanya melalui peningkatan pendapatan tetapi juga impact kepada industri terkait dan tentunya, yang utama pada masyarakat. Bersama-sama kami bersinergi untuk menjadi sebuah kekuatan yang diharapkan menjadi lebih besar yang berkontribusi pada bangsa,” lanjut Ari.