Danareksa Dorong Perempuan Difabel Wujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Wirausaha melalui “Program Berdaya bersama Perempuan Difablepreneur”

29 September 2022

Berita

Jakarta, 29 September 2022 - Perempuan memiliki peran yang signifikan dalam mendukung ekonomi rumah tangga maupun kontribusinya bagi perekonomian nasional. Guna mendorong pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan, PT Danareksa (Persero) (“Danareksa”) kembali menggelar pelatihan bisnis UMKM untuk perempuan, yakni “Program Berdaya Bersama Sahabat Perempuan Difablepreneur.” Bekerja sama dengan Yayasan Menembus Batas, kali ini pelatihan yang diadakan di Yogyakarta mulai dari 27-29 September 2022 ini menargetkan perempuan penyandang disabilitas.

Dihadiri oleh perwakilan Srikandi Danareksa, yakni Chief Economist Danareksa Research Institute (DRI), Rima Prama Artha dan Ketua Yayasan Menembus Batas, Nicky Claraentia Pratiwi. Program berdaya Bersama Sahabat Perempuan Difablepreneur ini memberikan berbagai pelatihan wirausaha, mulai dari Business Model Workshop dan Validasi Masalah serta Konsumen hingga Branding, Marketing, dan Finance.

Corporate Secretary PT Danareksa (Persero), Putu Dewika mengatakan, “Danareksa melalui Srikandi Danareksa sangat aktif berperan dalam pemberdayaan perempuan. Sebanyak 93 pegawai Danareksa merupakan perempuan, dan kami juga menyadari peran perempuan yang sangat besar terhadap perkembangan perusahaan, tidak terkecuali perempuan penyandang disabilitas. Pasca pandemi COVID-19, seperti kita tahu semua orang beradaptasi kembali, termasuk para penyandang disabilitas yang memiliki UMKM (difablepreneur).”

“Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para peserta tentang pengaruh kondisi ekonomi saat ini dengan dunia usaha, cara merancang produk yang unggul, digital marketing, hingga optimasi media. Ke depan, kami berharap dapat menyelenggarakan kegiatan serupa dengan skala yang lebih besar bekerja sama dengan komunitas difablepreneur lainnya,” tambah Dewika.

Data Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa saat ini tenaga kerja disabilitas yang berhasil ditempatkan dalam sektor tenaga kerja formal baru sekitar 2.851 orang atau sekitar 1,2 persen. Sedangkan total jumlah penyandang disabilitas di Indonesia tercatat sebanyak 23 juta, di mana 4,9 juta diantaranya merupakan generasi muda di usia produktif. Untuk itu penyerapan tenaga kerja untuk penyandang disabilitas masih harus terus dioptimalkan.

Masih kurangnya akses dan kesempatan yang diberikan kepada mereka merupakan beberapa alasan rendahnya partisipasi mereka di sektor tenaga kerja. Keterbatasan fisik penyandang disabilitas seringkali menjadi penghalang karena dianggap sebagai bentuk ketidak-mampuan. Padahal, penyandang disabilitas juga mampu untuk menghasilkan karya dan berkontribusi.

Untuk itu, sudah menjadi komitmen bagi Danareksa sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengambil peran dalam membantu kesejahteraan penyandang disabilitas. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata Danareksa dalam membantu penyandang disabilitas meningkatkan kemampuannya agar mampu mandiri secara ekonomi dengan berbisnis sesuai dengan kebutuhan pasar maupun perkembangan zaman yang semakin canggih.

Peserta yang ikut dalam pelatihan ini mendapatkan pelatihan mengenai berbagai topik terkait pengembangan bisnis dari beberapa narasumber yang ahli di bidangnya, termasuk Chief Economist DRI, Rima Prama Artha yang membahas mengenai kondisi ekonomi dan pengaruhnya terhadap perkembangan usaha dan Direktur PT Danareksa Investment Management, Upik Susiyawati mengenai Reksa Dana yang dapat menjadi alternatif investasi untuk UMKM.

Turut hadir pula sebagai narasumber, Aryanita Sembiring dari The Local Enablers Comprov yang memperkenalkan segmentasi konsumen dan cara menciptakan layanan konsumen yang interaktif. Tidak hanya itu, para peserta akan belajar cara membangun kekompakan tim, menciptakan visi usaha, hingga cara membangun kemitraan yang kolaboratif.

Ketua Yayasan Menembus Batas, Nicky Claraentia Pratiwi mengatakan, “Apresiasi sebesar-besarnya kepada PT Danareksa (Persero) atas kepedulian dan kesempatannya untuk bekerja sama memfasilitasi pelatihan bisnis UMKM bagi disabilitas perempuan. Semoga dengan adanya pelatihan ini, difablepreneur dapat semakin berkembang dan semakin banyak penyandang disabilitas yang terinspirasi untuk berkarya. Kami juga berharap stigma dari mayoritas masyarakat bahwa keterbatasan dari segi fisik sebagai bentuk ketidak-mampuan dapat dipatahkan.”

Danareksa terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan, khususnya untuk perempuan berkebutuhan khusus dalam pemulihan ekonomi paska pandemi COVID-19. Selain menyelesaikan masalah perekonomian penyandang disabilitas, Danareksa akan terus berupaya menciptakan Indonesia yang lebih inklusif.