Minggu IV Mei 2020
Danareksa Research Institue (DRI) menganalisa sejumlah peristiwa ekonomi yang mewarnai pergerakan pasar regional dan domestik dalam satu minggu terakhir. DRI merangkum sejumlah poin utama yang diyakini mempengaruhi kinerja pasar, sebagai berikut:
Indonesia
- Indeks Kepercayaan Konsumen Danareksa Research Institute bulan Mei 2020 turun 6.1% ke level 75.3 setelah pada bulan sebelumnya turun tajam sebesar 20.5 ke level 80.2. Ini merupakan penurunan IKK yang kedua kalinya sejak Covid-19 menyebar di Indonesia dan merupakan level yang terendah sejak Juli 2008. Penurunan optimisme konsumen dipengaruhi oleh menurunnya Present Situations Index (PSI) sebesar 24.4% menjadi 41.2 sementara itu untuk Expectation Index (EI) naik sebesar 1.4% ke level 100.9.
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengeluarkan paket kebijakan lanjutan stimulus Covid-19, kebijakan lanjutan ini berupa relaksasi ketentuan di sektor perbankan sehingga stabilitas sektor keuangan tetap terjaga. Kebijakan tersebut berupa relaksasi pelaporan atas kredit atau pembiayaan yang direstrukturisasi, pemberian relaksasi penyesuaian implementasi beberapa ketentuan perbankan, dan penundaan implementasi Basel III.
Minyak Brent dan Emas
- Dari harga komoditas, sepanjang bulan Mei 2020 harga minyak mentah WTI menguat sebesar 88% , ini merupakan penguatan bulanan tertinggi sepanjang sejarah setelah WTI sempat berada di level negatif untuk pertama kalinya.
- Sementara itu, harga Brent turun 3.0% menjadi USD 35/barel pada akhir perdagangan hari Jumat tanggal 29 Mei 2020 akibat ketegangan antara China dan AS serta permintaan bahan bakar yang melambat.
- Di sisi lain, harga emas naik 0.4% menjadi USD 1,724.7/ ons pada penutupan perdagangan hari Jumat tanggal 29 Mei 2020 setelah sempat menyentuh level tertingginya sejak bulan November 2012 sebesar USD 1,751.25/ ons. Kenaikan tersebut didorong oleh kembali meningkatnya ketegangan antara AS dan China sehingga investor beralih ke safe haven assest. Namun, secara mingguan harga emas mengalami penurunan sebesar 0.2%.
Jepang
- Indeks kepercayaan konsumen di Jepang meningkat ke level 24 pada bulan Mei 2020 setelah pada bulan sebelumnya berada pada level 21.6.
- Penjualan ritel Jepang turun tajam sebesar 13.7 % yoy pada April 2020 menyusul penurunan pada bulan sebelumnya sebesar 4.7% yoy. Beberapa faktor pendorongnya yaitu menurunnya penjualan barang umum (-42.9% vs -20.9% di bulan Maret 2020) dan penjualan kain (-53.6% vs -22.7% di bulan Maret 2020).
- Dari sisi tenaga kerja, tingkat pengangguran di Jepang naik tipis menjadi 2.6% pada April 2020 jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2.5%, ini merupakan jumlah pengangguran tertinggi sejak Desember 2017. Sementara itu job to applications ratio Jepang turun menjadi 1.32 pada April dari bulan sebelumnya di level 1.39.
- Dari sisi perumahan, jumlah proyek pembangunan perumahan baru (housing start) Jepang turun tajam sebesar 12.9% yoy pada bulan April 2020 menyusul penurunan sebesar 7.6% yoy di bulan Maret 2020. Ini merupakan penurunan selama sepuluh kali berturut – turut dan menjadi penurunan paling tajam sejak Januari 2018.
Eropa
- Dari ekonomi Eropa, tingkat inflasi di kawasan Eropa diperkirakan turun menjadi 0.01% yoy di bulan Mei 2020 dari bulan sebelumnya sebesar 0.3% yoy. Ini akan menjadi tingkat inflasi terendah sejak bulan Juni 2016 karena adanya langkah–langkah yang diambil untuk mencegah penyebaran Covid-19.
- Indeks iklim bisnis kawasan Eropa turun ke level -2.34 pada bulan Mei 2020 dari bulan sebelumnya yang berada pada level -1.99, ini merupakan level terendah sejak bulan September 2009 akibat sentimen negatif dari penyebaran Covid19. Sementara itu indikator sentimen ekonomi naik menjadi 67.5 pada Mei 2020 setelah bulan sebelumnya turun ke level 64.9.
- Di sisi lain, indikator sentimen industri di kawasan Eropa untuk bulan Mei 2020 meningkat ke level -27.50 dari level -32.50 di bulan sebelumnya.
China
- Dari ekonomi China, PMI Manufaktur NBS China bulan Mei naik ke level 50.6 setelah pada bulan sebelumnya berada pada level 50.8. Ini merupakan kenaikan ketiga kalinya semenjak pemerintah mengakhiri masa lockdown sehingga perusahaan kembali beroperasi. Pesanan baru dan output produksi meningkat sedangkan tingkat pembelian serta penjualan ekspor masih mengalami penurunan.
Amerika Serikat
- Dari ekonomi Amerika Serikat (AS), pesanan baru untuk barang – barang tahan lama (durable godos) produksi AS turun 17.2% mom pada April 2020 menyusul penurunan sebesar 16.6% mom di bulan Maret, ini merupakan penurunan pesanan baru yang paling dalam sejak Agustus 2014.
- The Fed mengatakan bahwa akan tetap mempertahankan suku bunga mendekati 0 sampai perekonomian benar – benar pulih, adanya penyebaran virus Covid-19 menimbulkan ketidakpastian ekonomi yang beresiko besar bagi perekonomian AS. Gelombang kedua penyebaran Covid-19 di AS dapat menyebabkan resesi yang meningkatkan pengangguran dan tekanan inflasi.
- Dari sektor perumahan, penjualan rumah (single family home) di AS naik 0.6% mom menjadi 632 ribu unit pada bulan April 2020. Sementara itu harga rumah (single family home) dengan hipotek yang dijamin oleh Fannie Mae and Freddie Mac juga naik 0.1% mom pada bulan Maret 2020 menyusul kenaikan 0,8% mom di bulan sebelumnya.
- Sementara itu penjualan rumah dengan kontrak yang sudah ditandatangani namun transaksi belum diselesaikan (pending home sales) turun 33.8% yoy pada April 2020 menyusul penurunan 16.3% di bulan sebelumya.
- Pendapatan pribadi warga AS naik 10.5% mom di bulan April 2020 setelah pada bulan sebelumnya turun 2.2% mom.
- Namun, rata – rata pengeluaran pribadi warga AS justru turun 13.6% mom di bulan April 2020 menyusul penurunan 6.9% mom di bulan Maret 2020. Pengeluaran riil menurun 13.2% dengan penurunan terbesar pada makanan dan minuman dan layanan kesehatan.
- Dari sektor tenaga kerja, jumlah warga AS yang mengisi tunjangan pengangguran turun menjadi 2,123 juta klaim dalam pekan terakhir tanggal 23 Mei 2020, ini menjadi level terendah sejak krisis Covid-19 melanda AS. Secara keseluruhan total klaim tunjangan pengangguran yang diajukan sejak tanggal 23 Maret 2020 sampai 16 Mei 2020 menjadi 40,7 juta klaim.
Adapun beberapa indikator ekonomi yang perlu dicermati pekan depan antara lain:
- USA: Markit Manufacturing PMI, Markit Services PMI, trade balance, initial jobless claim, non farm payroll, unemployment rate
- Jepang: Jibun Bank Manufacturing PMI, Jibun Bank Services PMI, household spending, foreign exchange reserve, leading economic index
- EU: Markit Manufacturing PMI, Markit Services PMI, unemployment rate, PPI, retail sales, ECB interest rate decision
- China: Caixin Manufacturing PMI, Caixin Services PMI, trade balance, foreign exchange reserve
- Indonesia: Markit Manufacturing PMI, Inflation rate
Sumber: Danareksa Research Institute
Photo by Sacha Styles on Unsplash