Nilai Ekspor Indonesia naik 5,9% di Oktober 2019

18 November 2019

Riset

Minggu Ill November 2019 Publikasi terkini dan peristiwa ekonomi mewarnai pergerakan pasar regional dan domestik dalam satu minggu terakhir. DRI merangkum sejumlah poin utama yang dianggap memengaruhi kinerja pasar, sebagai berikut Rilis data ekonomi Jepang dan China yang menunjukkan sinyal berlanjutnya perlambatan ekonomi, dan ketidakpastian perkembangan kesepakatan dagang AS-China menjadi sentimen negatif yang menekan kinerja pasar regional minggu lalu. Dari domestik, nilai ekspor (+5,9% mom) dan impor (+3,6% mom) Indonesia di bulan Oktober 2019, masingĀ­ masing naik ke level USD 14,9 miliar dan USD 14,7 miliar, yang membawa neraca perdagangan surplus USD 161,3 juta. Surplus Oktober melebihi median ekspektasi pasar yaitu defisit USD 300 juta. Secara tahunan, ekspor dan impor masih mengalami kontraksi masing-masing sebesar 6,1% dan 16,4%. Dari ekonomi Jepang, GDP Q3 2019 tumbuh 0,1% qoq (vs 0,2% qoq konsensus), melambat dibandingkan 0,4% qoq di kuartal sebelumnya. Secara tahunan, GDP Jepang tumbuh melambat dari 1,8 persen (Q2 2019) menjadi 0,2 persen pada Q3 2019. Lesunya ekonomi global menekan kinerja ekspor, dan konsumsi domestik cenderung melambat. Harga barang dan jasa di tingkat produsen Jepang (producer price index) menurun 0,4% yoy di buIan Oktober 2019, menyusul penurunan 1,1% yoy di buIan sebelumnya. lndikator belanja modal-Japan core machinery orders di bulan September turun 2,9% mom, menyusul penurunan 2,4% mom di bulan sebelumnya. Seiring kontraksi aktivitas manufaktur Jepang, belanja modal perusahaan juga ikut tergerus. Dari ekonomi China, data National Bureau of Statistics (NBS) menunjukkan perkembangan ekonomi China yang terus menurun. lnvestasi aset tetap China tumbuh 5,2% ytd/y (vs 5,4% konsensus) pada periode Januari-Oktober 2019. Output industri bulan Oktober tumbuh 4,7% yoy (vs 5,5% konsensus), melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,8% yoy. Penjualan retail Oktober tumbuh lesu dari 7,8% yoy, menjadi 7,2% yoy (vs 7,8% yoy konsensus). Tingkat pengangguran menurun dari 5,2% menjadi 5,1%. Dari sisi ekonomi AS, penjualan retail di bulan Oktober 2019 meningkat 0,3% mom (vs 0,2% mom konsensus), menyusul penurunan 0,3% mom di bulan sebelumnya. Belanja konsumen atas produk kendaraan bermotor, BBM, serta makanan dan minuman tercatat tumbuh lebih tinggi. Namun secara tahunan, pertumbuhan belanja retail melambat dari 4,1% yoy menjadi 3,1% yoy. Di sektor manufaktur, output industri AS kembali menurun dari -0,3% mom menjadi -0,8% mom, terutama sektor manufaktur dan pertambangan. Kontraksi manufaktur terjadi pada industri kendaraan bermotor yang sempat dilanda pemogokan. Utilitas kapasitas industri AS juga menurun dari 77,5% menjadi 76,7%, terendah sejak September 2017. Indikator NFIB Small Business Optimism Index di buIan Oktober naik 0,6 poin ke level 102,4 (vs 103,5 ekspektasi pasar). Optimisme pebisnis skala kecil dan menengah cenderung solid dan meningkat. Serapan tenaga kerja dan kompensasi tercatat mengalami kenaikan. Para pebisnis juga berencana menambah belanja modalnya di periode mendatang. Tingkat inflasi AS mencatat kenaikan diatas prediksi pasar. Di bulan Oktober 2019, tingkat harga konsumen naik 0,4% mom (vs +0,3% mom konsensus), lebih cepat dari bulan sebelumnya yang cenderung flat. Secara tahunan, laju inflasi naik dari 1,7% yoy menjadi 1,8% yoy. Harga komponen makanan dan jasa kesehatan tercatat meningkat pesat, sementara relatif stabil untuk komponen perumahan, dan jasa transportasi. Klaim tunjangan pengangguran mingguan (per 9 November 2019) meningkat 14 ribu aplikasi menjadi 225 ribu aplikasi. Rerata 4 mingguannya mencapai 217 ribu aplikasi, atau lebih tinggi 1.750 aplikasi dari minggu sebelumnya. Selanjutnya harga barang dan jasa di tingkat produsen (producer price index) naik 0,4% mom di buIan Oktober, pasca menurun 0,3% mom di buIan sebelumnya. Secara tahunan, harga produsen tumbuh 1,1% yoy, kenaikan terendah dalam 3 tahun. Minggu IV November 2019 Beberapa indikator ekonomi yang perlu dicermati pekan depan antara lain USA: Notulensi FOMC The Fed, Flash PMI, NAHB Housing Market Index, Building Permits, Housing Starts, Existing Home Sales, Leading Index Jepang: Flash PMI, Ekspor-lmpor EU: Flash PMI, Consumer Confidence China: Flash PMI, Loan Prime Rate (1Y & SY) Indonesia: Bank Indonesia 7DRR   Source: Danareksa Research Institute. Photo by Shaah Shahidh on Unsplash