DRI: Harga minyak menurun seiring kekhawatiran rendahnya permintaan global

25 Februari 2020

Riset

Minggu III Februari 2020 Publikasi terkini dan peristiwa ekonomi mewarnai pergerakan pasar regional dan domestik dalam satu minggu terakhir. DRI merangkum sejumlah poin utama yang dianggap memengaruhi kinerja pasar, sebagai berikut: Harga minyak menurun di tengah meningkatnya kekhawatiran akan rendahnya permintaan global setelah adanya resiko penyebaran Covid-19. Minyak mentah AS turun 0,5% menjadi USD 53,59 per barel sementara itu Brent turun 0,1% menjadi USD 59,02 per barel. Harga emas naik 0,5% di tengah kekhawatiran dampak ekonomi global akibat Covid-19, kenaikan tersebut tertinggi sejak Februari 2013 (dalam 7 tahun). Komisi kesehatan China melaporkan data terkini kasus epidemi Corona per tanggal 21 Februari 2020 mencapai 76.288 kasus, dengan korban jiwa mencapai 2.345 orang. Ekonomi Indonesia Dari domestik, RDG Bank Indonesia bulan Februari 2020 memutuskan menurunkan suku bunga acuan 7DRR sebesar 25 bps menjadi 4,75% dengan suku bunga deposit facility dan lending facility turun masing - masing ke level 4,00% dan 5,50%. Kebijakan moneter yang akomodatif diambil dengan mempertimbangkan prospek inflasi yang terkendali, stabilitas eksternal yang aman, serta sebagai langkah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah merebaknya resiko stagnansi ekonomi global akibat Covid-19. Nilai perdagangan luar negeri Indonesia secara bulanan menurun. Ekspor bulan Januari menurun sebesar -7,2% mom menjadi USD 13,4 miliar, sementara impor menurun sebesar -1,6% mom menjadi USD 14,3 miliar. Hal ini menyebabkan defisit neraca perdagangan melebar dari USD 61,7 juta menjadi USD 864,2 juta. Ekonomi Jepang Dari ekonomi Jepang, ekonomi Jepang menurun 1,6% qoq pada Q4 tahun 2019, menyusul pertumbuhan 0,1% qoq di kuartal sebelumnya. Konsumsi rumah tangga tercatat menurun pasca kenaikan pajak penjualan, sementara itu investasi masih lemah. Di sektor manufaktur, output industri tumbuh 1,2% mom di buIan Desember 2019 setelah sebelumnya turun sebesar 1,0% mom. Kenaikan output terjadi pada mesin, mesin umum, dan suku cadang elektronik. Nilai ekspor Jepang turun 2,6% yoy menjadi JPY 5,43 triliun di bulan Januari 2020, sementara impor melemah 3,6% yoy menjadi JPY 6,74 triliun. Penurunan ekspor terjadi pada produk perlengkapan transportasi, mesin generator, mesin elektrik dan barang manufaktur. Perkembangan ini membawa defisit neraca perdagangan luar negri Jepang menyempit menjadi JPY 1,31 triliun dari JPY 1,42 trilliun pada Januari 2019. Laju inflasi Jepang pada Januari 2020 cenderung tetap setelah bulan sebelumnya naik 0,1% mom. Secara tahunan tingkat inflasi melambat dari 0,8% yoy menjadi 0,7% yoy. Harga komponen makanan masih mencatatkan kenaikan yang signifikan (+1,2% yoy). lndikator dini manufaktur Jibun Bank Flash Japan Manufacturing PMI turun ke level 47.6 pada bulan Februari 2020 dibandingkan bulan sebelumnya yang berada pada level 48.8. Kontraksi tajam di sektor manufaktur Jepang merupakan yang tertinggi sejak Desember 2012 di tengah merebaknya Covid-19 dan tekanan kenaikan pajak penjualan pada bulan Oktober lalu. Order baru, ekspor dan backlogs turun tajam sedangkan pertumbuhan lapangan pekerjaan melambat. Indikator belanja modal-core machinery orders menurun 12,5% mom di bulan Desember 2019, pasca tumbuh 18% mom di bulan sebelumnya. Belanja modal perusahaan Jepang melandai seiring kenaikan pajak dan ketidakpastian ekonomi global.   Ekonomi Eropa Dari ekonomi Eropa, indeks harga konsumen kawasan Eropa turun ke level 105.44 (-0.7% mom) setelah pada buIan sebelumnya berada pada level 106.14 (0.3% mom). Harga komponen makanan naik sementara transportasi mengalami penurunan. Di sisi lain indeks kepercayaan konsumen kawasan Eropa meningkat ke level -5.90 poin dari bulan sebelumnya yang berada pada level -7 poin. Ekonomi China Dari ekonomi China, otoritas moneter China-PBoC kembali menurunkan bunga dasar kredit acuan 1 tahun (1Y loan prime rate) sebesar 10 bps menjadi 4,05%, dan tenor 5 tahun (SY LPR) sebesar 5 bps menjadi 4,75%. Kebijakan moneter longgar ini diambil menyusul pemangkasan bunga untuk kredit jangka menengah. Ekonomi Amerika Serikat (AS) Dari sisi ekonomi AS, notulensi FOMC Januari 2020 mengindikasikan bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya saat ini. Bunga acuan FFR dalam waktu dekat diperkirakan masih akan bertahan di level 1,50 - 1, 75%. Meski ketegangan ekonomi mereda pasca kesepakatan damai perang dagang antara China dan AS namun merebaknya Covid-19 menjadi salah satu epidemi baru yang perlu diwaspadai menjadi resiko baru pertumbuhan ekonomi global. Dari sektor tenaga kerja, klaim tunjangan pengangguran mingguan AS (per 15 Feb 2020) meningkat 4 ribu aplikasi menjadi 210 ribu aplikasi. Rerata 4 mingguannya meningkat seribu aplikasi menjadi 206 ribu aplikasi. Dari sektor perumahan AS, indikator sentimen pengembang perumahan- NAHB Housing Market Index turun ke level 74 di bulan Februari 2020 dari level 75 di bulan Januari. Optimisme pengembang AS sedikit tergerus seiring ekspektasi penjualan rumah yang melemah dalam 6 bulan mendatang. Di sisi lain, izin mendirikan bangunan meningkat 9,2% mom menjadi 1,551 juta unit (SA annual rate) pada bulan Januari 2020 atau melebihi ekspektasi pasar sebesar 1,45 juta unit. Persetujuan atas pembangunan rumah tapak dan apartemen mencatat kenaikan tertinggi sejak September 2012. Sedangkan untuk pembangunan rumah baru di bulan yang sama mengalami penurunan 3,6% mom menjadi 1,567 juta unit (SA annual rate), penurunan terjadi pada pembangunan rumah tapak yang merupakan pangsa pasar terbesar perumahan AS. The Conference Board menerbitkan lndikator ekonomi saat ini-CEI dan prospek ekonomi-LEI AS bulan Januari 2020 masing - masing meningkat sebesar 0,1% dan 0,8% menjadi 107,2 dan 112,1. Prospek ekonomi AS menunjukkan kenaikan seiring penurunan klaim tunjangan pengangguran, naiknya izin mendirikan bangunan dan keyakinan konsumen terhadap ekonomi. Minggu IV Februari 2020 Beberapa indikator ekonomi yang perlu dicermati pekan depan antara lain : * USA: GDP annualized, durable goods orders, new home sales, pending home sales, house price index, personal income, personal spending. * Jepang: leading economic index, pengangguran, retail sales, housing starts, Jibun Bank PMI * China: Caixin PMI, Manufacturing PMI * EU: Business Confidence, Markit Manufacturing PMI * Indonesia: Danareksa Consumer Confidence Index, Markit Manufacturing PMI Sumber: Danareksa Research Institute Photo by Nathan Forbes on Unsplash