DRI: OPEC+ setuju kurangi produksi minyak 9,7 juta barel/ hari selama Mei – Juni 2020

14 April 2020

Riset

Minggu II April 2020 Publikasi terkini dan peristiwa ekonomi mewarnai pergerakan pasar regional dan domestik dalam satu minggu terakhir. DRI merangkum sejumlah poin utama yang dianggap mempengaruhi kinerja pasar, sebagai berikut: OPEC+ melakukan pertemuan darurat pada hari Minggu (12 April 2020), pada pertemuan tersebut OPEC+ menyetujui untuk mengurangi produksi minyak sebesar 9,7 juta barel/ hari selama Mei – Juni 2020, hal ini dilakukan sebagai tanggapan pengurangan permintaan global akibat pandemi Covid-19. Harga minyak dunia sedikit meningkat setelah pada tanggal 18 Maret berada pada titik terendahnya, harga minyak Brent naik ke USD 32,25 dan WTI naik ke USD 26,08. Nilai tukar rupiah bergerak stabil pada perdagangan tanggal 9 Maret 2020, rupiah ditutup pada level Rp 15, 930 di akhir perdagangan 9 April 2020. Beberapa hal yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah tersebut yaitu adanya intervensi dari Bank Indonesia yang membuahkan hasil. Selain itu sentimen poisitif pasar datang dari penerbitan sovereign bond Indonesia dengan tenor paling lama 50 tahun dan kerjasama yang disepakati oleh Bank Indonesia berupa repurchase agreement (repo line) dengan The Fed AS. Ekonomi Indonesia Dari domestik, posisi cadangan devisa Indonesia bulan Maret 2020 sebesar USD 121,0 miliar, lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar USD 130,4 miliar. Penurunan cadangan devisa bulan Maret dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah kepanikan pasar global akibat penyebaran Covid-19 yang masif di seluruh dunia. Kepanikan yang terjadi di pasar global telah menyebabkan aliran modal keluar Indonesia dan meningkatkan tekanan pada rupiah terutama di minggu kedua dan ketiga bulan Maret. Bank Indonesia melakukan kerja sama repurchase agreement (repo line) dengan The Fed AS senilai USD 60 miliar, kerja sama telah siap jika sewaktu – waktu digunakan untuk menambah kebutuhan likuiditas dólar AS meskipun tidak menambah cadangan devisa. Indonesia menerbitkan sovereign bond sebesar USD 4,3 miliar dalam 3 bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yaitu seri RI1030 (tenor 10,5Y), RI1050 (tenor 30,5Y), dan RI0470 (tenor 50Y). Seri ketiga (RI0470) merupakan surat hutang dengan tenor terpanjang yang pernah diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Sepanjang bulan Februari – Maret Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang mengeluarkan global bond di tengah pandemi Cobid-19, penerbitan global bond pemerintah dilakukan untuk menjaga pembiayaan agar tetap aman dan menambah cadangan devisa.   Ekonomi Jepang Surplus neraca transaksi berjalan Jepang melebar menjadi JPY 3,17 triliun pada bulan Februari jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya yang mengalami surplus sebesar JPY 2,61 triliun. Ekonomi China Indeks harga konsumen China pada bulan Maret 2020 turun 1.20% mom jika dibandingkan bulan sebelumnya yang meningkat sebesar 0.8% mom. Penurunan terjadi pertama kali sejak bulan Juni 2019. Ekonomi Amerika Serikat (AS) PPI (Producer Price Index) di AS bulan Maret turun 0.2 % setelah pada bulan sebelumya mengalami penurunan sebesar 0.6%. Penurunan tertinggi berasal dari harga barang sebesar 1 % dan merupakan penurunan tertinggi sejak September 2015. Sedangkan kenaikan terjadi pada harga jasa (0.2%) dan harga produsen (0.2%). Defisit anggaran AS menyempit menjadi USD 119,1 miliar pada Maret 2020 dari 146,9 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Pengeluaran turun 5.3 % menjadi USD 355,1 sedangkan penerimaan naik 3.5% menjadi USD 236,8 miliar. Indeks harga konsumen bulan Maret di AS turun 0.4% mom setelah pada bulan sebelumnya meningkat 0.1% mom. Ini merupakan penurunan bulanan terbesar sejak Januari 2015, penurunan terbesar berasal dari harga bensin (-10.5& mom) sedangkan kenaikan harga terjadi pada bahan makanan dan perawatan medis. Indeks optimisme ekonomi IBD/TIPP AS turun 6.2 poin dari bulan sebelumnya menjadi 48.7 pada bulan April 2020, ini merupakan penurunan pertama kalinya sejak September 2016. Hal ini didorong oleh upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yang menyebabkan lebih dari 10 juta orang kehilangan pekerjaan. The Fed mengumumkan paket stimulus baru pada tanggal 9 April 2020 sebesar USD 2,3 triliun dan akan diberikan dalam bentuk pinjaman. Tujuan dari stimulus terbaru dari The Fed untuk mendukung perekonomian bagi rumah tangga dan perusahaan terdampak Covid-19 serta meningkatkan kemampuan pemerintah di negara bagian selama masa pandemi berlangsung. Data tenaga kerja AS menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan menurun 130 ribu menjadi 6,882 juta pada bulan Februari 2020 jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tersedia lowongan pekerjaan sebanyak 7,012 juta. Sementara itu, jumlah klaim pengangguran pada minggu keempat bulan Maret turun menjadi 6,606 juta dari rekor tertinggi sebelumnya sebesar 6,867 juta. Namun jika dilihat dari rata – rata pergerakan 4 mingguan masih ada peningkatan dalam klaim tunjangan pengangguran AS sebesar 4, 266 juta. Minggu III April 2020 Beberapa indikator ekonomi yang perlu dicermati pekan depan antara lain * USA: export – import (yoy), export – import prices, retail sales, industrial production, housing market index, initial jobless claim, housing start, building permits * Jepang: industrial production, balance of trade * China: trade balance, export – import (yoy), FDI (ytd), retail sales, industrial production, GDP growth Q1 * EU: industrial production, balance of trade * Indonesia: Trade Balance, interest rate decision Sumber: Danareksa Research Institute Photo by said alamri on Unsplash