09 Oktober 2020
Danareksa Research Institute (DRI) kembali menghadirkan DRI’s Pulse Check edisi Oktober 2020 dengan judul “Adaptasi untuk Bangkit Kembali” yang berfokus pada upaya pelaku usaha untuk bertahan dan beradaptasi selama Pandemi COVID-19. Survei yang dilakukan oleh BPS terhadap pelaku usaha dari berbagai sektor menemukan bahwa sebesar 27% pelaku usaha telah mulai memaksimalkan pemanfaatan internet dan TI untuk pemasaran, sedangkan 15% mendiversifikasikan usahanya, dan 5% beralih ke sektor yang berbeda. DRI juga mengemukakan bahwa pertumbuhan kredit kembali melambat di Agustus 2020 karena: 1) lemahnya permintaan kredit baru, 2) peningkatan prinsip kehati-hatian bank yang sejalan dengan peningkatan risiko kredit. Sementara itu, penerbitan obligasi korporasi meningkat tajam di kuartal 3-2020 meskipun masih terbatas pada high grade corporation. Namun, di tengah pertumbuhan ekonomi yang melemah, sektor consumer diperkirakan akan bertahan dan tumbuh 9,8% lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya. Hal ini sejalan dengan adanya bantuan pemerintah sebesar Rp 204T yang telah terealisasi lebih dari 60% hingga September 2020. Selain itu, kali ini DRI turut membahas penyusunan UU Omnibus Law yang memberikan dampak pada hampir semua sektor terutama untuk meningkatkan lapangan kerja dan pengembangan UMKM. Simak juga diskusi DRI bersama CFO Club dari berbagai sektor, seperti otomotif, chemical, energi, layanan bisnis dan asuransi mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap berbagai bidang usaha di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, silakan melihat pada dokumen terlampir atau mengunduh riset lengkap di bawah ini: Danareksa DRI"s Pulse Check - Adaptasi untuk Bangkit Kembali - Oktober 2020
Danareksa DRI’s Pulse Check – Adaptasi untuk Bangkit Kembali – Oktober 2020